OPM is not Terrorists






















" Organisasi Papua Merdeka(OPM),tidak perna mengingginkan sebuah peran akan tetapi mereka hanya inggin Dialog damai antara Jakarta dan Papua yang menghasilkan satu solusi terbaik untuk Papua"

 

Mereka sudah ada sejak Indonesia belum merdeka dan mereka dibentuk untuk mempertahankan kesatuan Negara West Papua yang sudah menjadi sebuah Negara yang berdaulat sejak tanggal 1 Desember 1962 dengan nilai-nilai bangsa dan Negara,beserta simbol-simbolnya.

Dewasa ini Negara kloniasisme NKRI menyebut-nyebutnya sebagai kelompok yang ingin menggacaukan keutuhan Negara bersimbol pancasila ini,akan tetapi jika kita tinjauh lebih jauh kembali,mereka yang disebut sebagai OPM ini sudah ada sejak dahulu sebelum Indonesia merdeka oleh karena itu mereka tidak pantas untuk disebut teroris karena memang mereka sudah ada sejak dahulu sebelum Indonesia di persatukan/merdeka,sehingga mereka optimis dengan satu tekap dengan satu tujuan mempertahan Bangsa Papua dan tidak sama sekali mereka di bentuk setelah Indonesia merdeka dengan bertujuan menghancurkan Indonesia dimassa kini.

Mereka ada karena ketidak adilan serta pelanggaran HAM itu sangat nampak di Tanah Papua,Tak perna berhenti pemburuan terhadap mereka yang sedang membela keadilan itu(OPM),dan seakan-akan mereka teroris yang sangat berbahaya yang melawan Negara RI ini sehingga selalu saja ada sikap menggerebekan oleh aparat TNI/POLRI disetiap wilayah dimana OPM berada sehingga sampai di habisi nyawanya dengan disiksa berbagai bentuk penyiksaan yang konyol.

Mereka tidak memiliki alat perang seperti yang dimiliki oleh Militer RI itu,dan mereka tidak perna menggiginkan peran melawan Negara Pengguasa NKRI,dan mereka hanya ingin agar duduk dialog bersama antara Jakarta dan Papua guna menemukan pintuh penyelesaikan masalah di Papua tanpa ada kongflik cool.

 


Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

2 komentar

komentar
March 10, 2015 at 8:13 PM delete

Negara sangat mendukung adanya dialog, tapi kalau dialog yg OPM minta itu utk merdeka., maaf itu teramat sulit terwujud !!!

Reply
avatar
May 3, 2015 at 1:43 AM delete

Maaf kepada penulis artikel ini, bahwa pandangan yang anda tuliskan pada artikel ini tidak seratus persen benar.

Rakyat Papua ingin merdeka bukan dialog. Dialog dan Merdeka itu dua entitas yang berbeda yang tidak dapat di sama artikan antara satu dengan yang lainnya.

Saya mengerti bahwa penulis hendak menyampaikan kalau merdeka itu ada di dalam dialog atau dengan kata lain dialog adalah jalan atau jembatan menuju Merdeka.
Namun penulis tidak dapat menjastifikasi dialog dan Merdeka begitu saja.

Ma'af kalau salah pendapat.

Reply
avatar

  • FWP
  • Potret Anak Melanesia

    PaM

    woter

    Translate