Ketika kami dilahirkan oleh ayah dan ibu,kami terasa gembira seakan kami sedang disurga,namun berjalannya waktu semuanya itu berubah sekecap sehingga yang kami pikirkan itu menjadi cerita panjang saat ayah dan ibu kami telah tiada dibawah pergi oleh maut-nya kekerasan milik Negara klonialisme Indonesia.Ayah dan ibu dibunuh karena bicara kebenaran apakah di Negeri ini tidak ada hal kebenaran?,dan apakah orang yang bicara tentang hal kebenaran itu separatis?
"Mudah-mudahan pemerintahan era Jokowi ini kami orang Papua diberikan kesempatan untuk menentukan nasib sendiri melalui reverendum di Tanah Papua,biar kekerasan dan kepedihan di bating ini berhenti"
|