Negara hanya memperalat anak muda Papua yang masuk Aparat keamanan Indonesia untuk membunuh Orang Papua dan menciptakan keteganan di Tanah Papua.Negara segaja membuka penerimaan khusus anak asli daerah(Papua),masuk Polisi/TNI karena memang dibalik itu ada agenda khusus yang akan dipermainkan oleh Negara melalui keamanan Negara di Papua.Dalam perekrutan anggota baru tidak dicantumkan kriteria dari pada calon TNI/Polri,ada pun pasti hanya sebatas memperlihatkan prosedur dari pada perekrutan yang ditetapkan pusat,sehingga bagi bara calon asal Anak Negeri Papua pasti akan seratus persen diterima tanpa melihat kriteria sebagai seorang anggota yang semestinya.permainan ini sangat bahaya bagi depopulasi Papua jika,anak Papua terus masuk diterima menjadi TNI/Polri karena otomatis mereka akan bermain bijak dalam menciptakan suasana yang aneh yang menggorbangkan Orang Papua yang tidak bersalah dan hal demikian ini sudah sering terjadi bahkan setiap hari terjadi di hadapan kita.untuk menekan hal diatas ini perlu peran orang didalam keluarga untuk memberitahukan bahayanya lalu melarang anaknya masuk TNI/Polri. |
6 komentar
komentarSayangnya sekarang ini sedang menjadi trend Ideology Separatis yang di hembuskan oleh orang-orang tak bertanggung jawab yang tidak inginkan ketenangan kedamaian di bumi Papua. Perlawanan yang berdasarkan gag jelas sejarahnya bahkan manifesto seperti halnya manifesto 1 Desember 1961(sebagian bilang 1 desember 1969) dianggap sebagai hari kemerdekaan? Sedangkan Manifesto manifesto Indonesia merdeka banyak sekali sebelum proklamasi, semisal Sumpah pemuda 1928 dan tetaplah itu bukan hari kemerdekaan....pun 17 Agustus 1945 itu juga bukan hari kemerdekaan Indonesia di tahun2 sebelum adanya pengakuan negara2 di dunia utamanya Belanda sebagai ex Colonials.
ReplyPapua itu bagian dari jajahan Belanda yaitu Indonesia(Netherland East Indische) yang menyatakan merdeka 1945 (dgan pernyataan :"Atas nama bangsa Indonesia Soekarno - Hatta") itu sudah Proklamasi mewakili bangsa2 terjajah Hindia Belanda. adapun Negara2 bentukan setelah itu PRRI /PERMESTA, APRA, DI/TII, OPM, RMS bukannya sebuah Negara tapi Gerakan Separatis yang melakukan instabilitas dan Propaganda guna mencapai tujuan.
ReplySaya juga gag senang dengan adanya kekerasan yang dilakukan aparat maupun Sparatis.. Apapun alasannya. Suda cukup banyak kekerasan di bumi Indonesia atas nama agama, atas nama keadilan, atas nama kedamaian tapi yg mereka lakukan itu adalah sebaliknya.
ReplyAparat melakukan segalanya buat menjaga NKRI, Separatist juga Menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan memisahkan diri dari NKRI... Contoh adalah Tewasnya 4 orang pekerja kontraktor yang bangun jalan trans Papua ribuan kilometer.
ReplyMungkin Aparat itu terlalu posesif dan terlalu Paranoid dengar suara Papua Merdeka saja sudah salah tingkah, padahal tidak semuanya seperti itu, Merdeka dari kebodohan dan merdeka dari kemiskinan misalnya bisalah diartikan seperti itu. Jangan Persempit Arti Kemerdekaan.
ReplyOrang yang bilang Yudas seenak perutnya adalah Yudas yang sebenarnya. Melanggar HAM kalo melarang OAP jadi TNI POLRI
Reply