Guru besar Indonesia"Aparat Keamanan Perlu Pendidikan Lebih Baik"


Tindak Kekerasan mengecam tindakan yang dilakukan polisi dalam kasus pengepungan Asrama Mahasiswa Papua di Yogyakarta pada Jumat, 15 Juli 2016. Pengepungan warga sipil di Asrama Mahasiswa Papua oleh polisi itu dinilai bukan hanya sekedar isolasi fisik, melainkan ada pula aspek sekunder.tindakan ini sangat memalukan Negara sehingga ada tanggapan hagat dari Guru besar Indonesia,Prof.Mochamad asal Surabaya.

Guru besar Institut Teknologi , Prof. Mochamad Hariadi itu,mengaku kaget dengan tindakan depresif  yang dilakukan oleh Polisi dan Ormas terhadap mahasiswa Papua di Jogja,yang disertai ungkapan rasis dan diskriminasi.

Melalui Via telfon yang dihubungi wartawan online faktanews tegasnya beliau berkata;“Pada waktu itu saya dengan teman saya santai di cafe copy,saya termasuk pelanggan setia berita online Merdeka.com dan saat itu saya buka lalu baca berita tentang kejadian di Jogja.judul berita saya baca,topiknya”ormas dan anggota kepolisian melakukan tindakan rasis terhadap mahasiswa Papua”,setelah saya baca lebih lanjut saya kaget melihat kalimat yang diungkapkan oleh ormas dan kepolisian terhadap orang Papua yang dikepung itu,dengan kata”Monyet”.

Lanjut Guru Besar itu bertutur;saya sanggat sayangkan pendidikan yang didapatkan aparat keamanan yang nyatanya secara spontan melakukan tindakan rasis dan diskrinasi itu.sebetulnya mereka harus terlebih dahulu melakukan negosiasi kepada siapa pemimpin kegiatan dari mahasiswa Papua itu.jangan kita main blak-blakan,sayang Negara kita ini.kan Negara Hukum yang orientasinya harus labih kedepankan pendekatan hukum bukan kekerasan.jadi saya pikir penegak hukum perlu pendidikan hukum lebih baik agar penerapan pun sesuai.

Share this

Related Posts

1 komentar:

komentar

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
$-)
(y)
(f)
x-)
(k)
(h)
cheer
  • FWP
  • Potret Anak Melanesia

    PaM

    woter

    Translate