Kapitalis atau pemodal kelas internasional itu memegang
kendali dunia,dari yang tempat pencetakan uang sampai dengan lainya.coba kita
lihat semua negara sudah masuk pada zamannya uang,pasti suatu negara peredaran
uang sampai dengan pengaturan kurs mata uang diatur oleh lembaga internasional.
Saya bilang kapitalis kuasai dunia karena mereka sudah
mengontrol lembaga-lembaga internasional beserta hukumnya dalam dan juga mereka
termasuk pendirinya.jangan kita pikir itu lembaga independen yang bersifat
netral”itu keliru”
Kapitalis ini mereka tidak perlu memiliki negara namun
mereka mengendalikan negara-negara dengan setiap lembaga-lembaga yang mereka
dirikan,sebut saja;Work Bank,Reserver Bank,PBB,IMF,Militer,Interpol dll.kita
pikir yang kelola uang itu badan konstitusi dalam negara yang bertindak netral”tidak”
itu swasta,makanya itu semua negara selalu ada penyakit utang karena mereka
cetak uang untuk negara-negara tapi dengan bunga atas pinjaman.
Dampak pada rakyat adalah kena pajak,diPapua yang tinggal
di dusung-dusung jangan pikir mereka tidak bayar bajak”tidak”kita semua bayar
bajak,hanya saja bukan secara langsung tapi dengan menitipkan nilai pajak
melalui barang yang kita beli di pasar,mal,kios dll itu sudah ada nilai
pajaknya dalam.
Sekarang mereka sudah kuasai semua,rakyat harus kemana
sedangkan kapitalis ini hidup dari energi yang dimiliki rakyat?kalau didunia
eropa sudah tak berdaya,nyawa sudah di tanggan para kapitalis karena kapitalis
sudah sedot semua peganggan yang dimiliki rakyat itu secara tradisional.sehingga
dieropa itu hampir tiadak ada organisasi kiri yang menentang para kapitalis
yang diluar dari paham kapitalisme.ada namun kekuatannya sangat minim.
Kalau di benua Eropa kapitalis sudah cengkram
habis-habisan,bagimana dengan Papua,tentunya Papua juga sudah ada satu tanggan
miliki kapitalis yang memang sudah class Internasional yakni;PT.Freeport yang sedang
bernapas free.semua kepentingan rakyat Papua sedang pantul di tembok
ini(freeport).
Bagimana caranya kita lawan?,sedangkan saat ini kita
sedang memintah ke PBB yang juga dibalik mereka adalah para kapitalis yang
pastinya punya PT.Freeport di Papua?