Editor.Mr.Nomen |
Mimpi anak Negeri Jayapura-Papua,sudah hampir satu abab bahkan menjalan dua abab,kota yang dijuluki sebagai kota beriman ini ternyata belum sepenuhnya tercipta sebagai kota beriman sesuai motto kota Jayapura,namun menurut Tomy manu sebagai wali kotanya berbeda motto dari pada kota ini yakni“Hen Tecahi Yo Onomi T’mar Ni Hanased, yang artinya satu hati membangun Kota untuk kemulian Tuhan,”
Sudah sekian ratusan tahun dibawah pemerintahan Indonesia belum ada pembagunan yang serius dibagun oleh Negara,hal ini pertanyaan besar,mengapa?karena Bangsa Indonesia hadir dibumi Papua bukan untuk membagun,melainkan menggambil seluru harta kekayaan milik orang Papua,bukti dari pada itu kita bisa melihat Kota Jayapura,dari tahun ke tahun,tidak ada pembagunan yang secara vital dibagun oleh Negara Indonesia.
Semuanya sudah jelas,kalau Negara hadir di Papua hanya untuk menggambil dan membunuh demi kepentinganya,jadi anak Negeri Papua jangan pernah berfikir kalau Negara Indonesia akan membagun kota di Papua,bahkan membagun SDM Papua untuk memperbaiki generasi Papua di hari-hari mendatang dan pikiran itu akan membawah kita kepada maut karena berpikir seperti itulah yang orang sering berkata,"mimpi di siang bolong"jadi berhenti untuk bermimpi didalam sistem yang ada (dalam Indonesia).
Papua punya emas tapi,kita tau orang lain yang sedang menikmati,kita hanya menontong,dan saya pikir untuk menjawab uraian singkat diatas ini,solusinya keluar dari sistem yang ada,dengan cara revolusi total,itu solusinya,tidak ada solusi lain yang kita pilih atau kita tunggu.
4 komentar
komentarIndonesia hanya dapat 900juta US Dollar sampai 1,2 miliar dolar per tahun dari Freeport atau kurang dari 1% APBN Indonesia 2016 yang sudah 2000triliyun rupiah, dan Indonesia harus mengeluarkan anggaran yang besar untuk otonomi Papua dari tahun ke tahun terus meningkat bahkan jikapun suatu saat nanti hasil tambang Papua habis Indonesia terus bangun Papua.
ReplySudah sekian ratusan tahun dibawah pemerintahan Indonesia? Gax salah?
Reply4 orang pekerja kontraktor yang bangun jalan trans Papua di bunuh oleh Separatis bukti bahwa Separatis juga melakukan segala cara untuk mencapai tujuannya, menciptakan instabilitas dengan teror berharap dapat perhatian Internasional, semakin Resistance semakin membuat onar semakin perhatian dunia pada mereka. Yang sengsara rakyat di sana.sudah jalan dibangun walaupun daerah penduduk sedikit dan sulit berbukit gunung2 rawa. "dalam kekalutan masih banyak tangan yg tega berbuat nista".����
Reply