Perjuangan bangsa PAPUA tidak begitu jauh berbeda dengan pelawanan rakyat TL. karena penjajah dan model perlawanan yang sama. Perbedaannya adalah, isu PAPUA merdeka belun reagenda di dewan keamanan PBB dan persatuan komando untuk pembebasan Nasional PAPUA yang belun mencapai seutuhnya.
Anak-anak PAPUA harus bekerja keras lagi, harus memperkuat klandestine, (Gereja untuk umanisasi dalam perjuangan) diplomat dan armada.
Perlawanan rakyat Timor-Leste terhadap penjajah Portugues berawal dari beberapa kekuatan rakyat di didaerah-daerah. Melawan invasi dan pendudukan ilegal Indonezia itu sebenarnya berawal dari para kaum Mahasiswa yang belajar di Portugal, waktu itu para mahasiswa kembali menorganisir rakyat dalam perjuangan melawan penjajah.
Timor-Leste cukup banyak organisasi pemuda dan Mahasiswa yang memperjuankan kemerdekaannya, Renetil di Indonesia, dewan Solidaritas di Timor-Timur, sagrada família, Ojetil dan organisasi klandistine lainnya pada zaman pelawanan namun semua dalam satu komando yaitu Komandante em Xefe kayrala Xanana Gusmao, dialah sebagai pemimpin pemersatu pada semua kaum yang ingin merdeka.
Ada beberapa slogan yang kawan-kawan PAPUA semestinya belajar adalah “ Mempersatukan musuh-musuh kecil untuk memenangkan musuh besar ” “Perang bermula dari kota akan berahkir di kota”.
Sejarah perlawanan rakyat Maubere (kaum tertindas) mengalami proses perubahan yang rumit namun belum saatnya yang moment untuk ceritakan semuanya pada kawan-kawan Papua dimana saja.
Kami berharap dengan konferénsia NAPAS ini berawal dari persatuan dan kesatuan demi pembebasan dan pedamain sejati di negerimu yang kini menjadi perhatian semua umat manusia di belahan dunia.
Untuk kawan-kawan Solidaritas yang hadir dalam konferénsia ini kami sangat berharap masalah PAPUA barat buka hanya milik anak-anak PAPUA namun sebagai tugas dan amanat umat manusia di Dunia termasuk kita semua yang menamakan “Solidaritas Internasional”.
Kepada semua Negara yang berkepentingan di Tanah PAPUA sesegara mungkin mengevaluasi keegoisan kalian termsuk RI, kami minta keluar dari tanah PAPUA sekarang juga untuk memungkinkan anak-anak Papua mendirikan negaranya sendiri sebagai sebuah Negara di dunia seperti negari RI.
Untuk PBB, harus mengambil langka-langka efektive untuk menyelesaikan masalah PAPUA dengan adil buka melihat kasus ini hanya mata sebelah. A luta Kontinua (berjuang terus)!
Perwakilan Gerakan Solidaritas Timor-Leste Untuk kemerkedaan PAPUA barat.
Sumber: Natanael Lobato
1 komentar:
komentarPBB sudah tetapkan dan sahkan Papua Barat adalah bagian dari NKRI(ex Hindia Belanda yg bersatu dan merdeka) tahun 1969. Tidak mungkin "Menjilat Air Ludah Sendiri" di beri angin segar mengakui Papua Separatis sebagi Negara tidak ak mungkin . mereka tentu tahu Indonesia tidak mungkin akan terima dan tetap pedoman Perpera 1969. Justru sikap PBB yang Plin-plan akan meningkatkan Resistensi, perlawanan yang akan makan banyak korban.. Mereka tahu benar itu.
Reply