Pelayanan dalam Gereja perlu
ditingkatkan di Papua lantaran melihat situasi sekarang di Papua sangat
menggancam kehidupan orang asli Papua,dengan adanya jalan yang benar atas
gejolak zaman yang semakin tidak stabil/buruk.Ada Agama Kristen pasti ada
gereja,begitu juga dengan agama lain punya tempat ibadah atau tempat berritual
kepada setiap Tuhannya masing-masing.
Dalam ajaran Agama
Kristen,Gereja menjadi sesuatu yang sangat penting,untuk itu ada Gereja harus
ada pelayan yang memiliki kemampuan melayani sesuai profesinya,agar dapat
menjalankan tugas sebagaimana maksud Tuhan dalam Gereja,karena Gereja sebagai
panutan perubahan sikap dalam masyarakat yang kompleks,entah itu secara
individu maupun sosial.
Pada umumnya saat ini
manusia semakin hilang kontrol positif,hal ini seketika ada tantangan hidup
datang menimpah jalanya hidupnya.manusia saat ini sering berpikir bodoh karena
tidak terdidik atas ajaran yang bermoral,oleh sebab itu disini,Gereja menjadi yang
dimana harus manusia menuai yang bermoral dan gereja sebagai penunjuk arah pada
jalan yang pasti(benar) dan menjadikan umat yang beriman.
Kehidupan zaman ini semakin
memaksa,seakan harus hidup dalam uang,bukan hidup dalam Tuhan melalui gereja
yang baik,ini yang terjadi.tantangan ini akan mendatangkan krisis pelayanan
dalam gereja,lantaran Generasi Papua mayoritas memilih untuk melanjutkan kuliah
dibidan hukum,pemerintahan,teknik,arsitek dan bidan lainya ketimbang memilih
kuliah dibidan teologia.ini menjadi masalah yang sedang menunggu bagi Orang
Papua nanti.
Keluarga yang semestinya
menuntut mulai kehilangan kontrol pada anak dalam menuntun kelanjutan
pendidikan.profesi ahli dibidan teologi bukan lagi dipandang sesuatu yang
penting bagi manusia Papua saat ini,hal ini karena ada kelangkaan jaminan hidup
yang terjadi disana.
Orientasi uang menjadi
masalah yang mendasar,pola pikir dan pandagan sudah beruba jauh,artinya hidup
ini harus memiliki uang maka orang tua pun menuntut anaknya memilih kuliah yang
profesinya diluar dari bidan teologi,hal ini wajar namun sangat disayangkan
kemajuang Gereja dalam hal pelayanan,nanti.sehingga kedepan akan terjadi krisis
pelayanan dalam Gereja.
Kalau dilihat secara kaca
mata lain,pentinya pelayanan dalam gereja ini adalah,membagun sikap yang
positif bagi umat manusia.misalnya disuatu kota ajaran yang mengajarkan tentang
nilai kebenaran itu semakin lemah maka tingkat kejahatan pun akan meningkat
drastis.ini sudah nyata didunia eropa,saat ini di Papua sedang terjadi secara
perlahan.Gereja harus membentuk karakter yang takut akan Tuhan secara person.
Gereja harus kuat dalam
pelayanan,terutama di Papua saat ini,hanya gereja dapat mengajarkan kebaikan
hidup yang mesti diterapkan dalam kehidupan sosial maupun Individu.terjadi kongflik
antara suku karena kurangnya didikan dalam agama secara rohania yang bernilai
positif.
Kehidupan manusia Papua
semakin dibawah lari oleh zaman yang
tidak benar,pemuda Papua semakin tak peduli pada kemajuan Gereja.generasi
Papua semakin pergi tinggalkan nilai kebenaran,siapa yang perlu selamatkan
mereka kalau bukan kita orang Papua dengan dasar nilai kebenaran melalui
landasan agama yang benar.igat !,bahwah;menjauh dari pengaruh zaman yang penuh dengan
nilai negatif membutuh dorongan dari rohani dari organisasi yang paling
terkecil”keluarga” hingga pada organisasi yang besar.
Gereja dalam kontekx umum
adalah bebas berbicara dan menjadi tolak ukur yang baik,Gereja harus bicara
tingka yang tak wajar terhadap kaum yang lemah,untuk itu perlu ada figur-figur
yang profesional,seperti saat ini Ketua Sinode Gereja Kingmi Pdt.Benny Giyai
dan Pdt.Sofyan Yoman Ketua GBI dan Gidi setanah Papua ini.
Bicara hal benar Gereja
perlu menjadi teladan,bicara kebohongan Gereja harus bertindak,manusia yang
beriman adalah manusia yang mendegarkan ajaran agamanya.orang Papua adalah umat
Tuhan yang harus diselamatkan melalui Gereja Tuhan,yang berintegritas moral
yang diteladani.
Demi menciptakan kedamaian
dibumi Papua,peran Gereja terus hidup dan hidup,hal ini dalam pelayanan.bicara
hal kebenaran yang diajarkan oleh Tuhan,pengaruh dan kejahatan sosial butuh
obat pencegahan dalam diri individu lebih utama,untuk itu peran Agama yang
dilayani oleh figur yang benar-benar beriman adalah solusinya.
KESIMPULAN
Dilatarbelakangi dengan
adanya kesenjangan hidup yang terjadi saat ini,bagimana pun orang tua menjadi
motivasi yang baik untuk anaknya,perlu melihat perkembangan hidup yang sedang
kita lalui ini.coba lihat hamba Tuhan yang datang ke Gereja saat hari sabat
tiba semakin minim.
Melihat dalam hal
pelayanan,peradaban hidup memang lain dengan masa lalu,dahulu belum ada
pengaruh uang,pelayanan sesuai panggilan hati,tapi sekarang setelah kehidupan
ditanggani oleh nilai uang itu,semua berubah.namun itu,perlu kita ketahui bahwa
pelayanan Tuhan yang menjadi jalan Allah,tidak memandang suatu hal apapun,yang terpenting
adalah menjadi manusia yang benar-benar melayani kepada siapa saja yang
memerlukan nilai kebenaran yang diwartakan dahulu oleh Nabi Musa atas kesepuluh
Firman Allah.
Ada satu hal yang menurut
saya penting,berkaitan dengan judul artikel ini, bahwa,karena minimnya jaminan
hidup saat ini,untuk menggimbanginya adanya krisis pelayanan dalam gereja
kedepan,pemerintah sebagai selaku pemegang kekusaan atas kebutuhan hidup secara
material,perlu adanya peratihan lebih khusus lagi kepada lembaga-lembaga Agama
yang menagani Gereja di Tanah Papua.lebih kedaeraan,kepala daerah perlu
memperatikan kebutuhan seorang pelayan dalam Gereja.karena tentunya sama-sama menjaga
manusia Papua.
Pemerintah
dan Agama,kedua lembaga ini sudah ada dari zaman kerajaan sampai
hari ini.sehingga saya berpikir bahwa Pemerintah tanpa Agama,akan mudah runtuh pemerintahanya,karena
pastinya Agama bicara keyakinan atas norma yang benar secara person atas kedekatan
hati secara nurani.maka kehidupan sosial pun akan mengikuti keteladanan hati
daripada person itu,artinya kehidupan sosial tergantung pada setiap karakter
hidup seseorang,karena dalam sebuah organisasi besar maupun kecil adalah
kumpulan individu-individu dalamnya.
(Mr.N)