Pangkalan Militer As di Darwin,Sama Sekali Tidak Ada Kaitanya Dengan Masalah Papua



Pemerintah AS telah menyampaikan secara langsung kekhawatiran AS atas kekerasan dan pelanggaran HAM di Papua.

Berita tersebut melansir tanggapan Menlu AS Hillary Clintonmenanggapi pertanyaaan mahasiswa usai berpidato di East-West Center di Hawaii, AS. Hillary mengatakan, Pemerintah AS telah khawatir atas kekerasan dan pelanggaran HAM di Papua. Karenanyapihaknya akan mendorong adanya dialog dan reformasi politik berkelanjutan guna memenuhi kebutuhan legal rakyat Papua.
.http://www.detiknews..com/read/2011/1...991101mainnews



Empat Latarbelakan Dibagunnya Pangkalan Militer Di Darwin-Australia:
1.Isu Pelanggaran HAM di Papua sebagaimana diserukan Menlu AS Hillary Clinton di atas, hanyalah “mainan lama” yang selalu sering dibaharui sesuai konteks kepentingan politik dan ekonomi Amerika Serikat. Maka apabila saat ini, aksi-aksi penembakan kembali marak lagi di Tanah Papua saat ini, patut diduga memiliki kaitan erat dengan kepentingan tersebut. (kasarnya, maling teriak maling). 

2.Jika keberadaan pangkalan militer dan penempatan 2.500 pasukan marinir AS di Darwin, salah satu tujuannya untuk meredam pelanggaran HAM di Papua, sebetulnya itu hanyalah cover AS belaka untuk menutupi kerentanannya terhadap bangkitnya kekuatan baru China. Tidak hanya kekuatan militer, tetapi juga ekonomi.

 3.AS sebetulnya sedang sangat khawatir –atau meminjam istilah Alan Dupont, rentan- atau bisa juga merasa’ terintimidasi’ oleh China yang juga sedang mengincar Papua untuk berinvestasi di sana. Ada berita baru dari Papua, sejumlah pipa penyalur konsentrat emas PT Freeport Indonesia dirusak. Aksi perusakan pipa tersebut, tulis berita tersebut, melibatkan isteri pejabat yang memiliki kontrak penggantian pipa-pipa tersebut dengan investor dari China. 

 4.Keberadaan pangkalan militer dan penempatan 2.500 pasukan marinir AS di Darwin sebetulnya untuk “mengamankan” investasinya di Timika, Papua (PT. Freeport Indonesia). Karena bagaimanapun juga, kekuatan militer di zaman modern ini sudah berubah orientasinya, dari menjaga batas wilayah menjadi menjaga asset ekonomi sebuah negara.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/haramli/as-menjaga-freeport-dari-darwin_55100496a333117732ba813a

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

  • FWP
  • Potret Anak Melanesia

    PaM

    woter

    Translate