 |
| (Blog hasan) |
(terjung ke Papua dalam konteks Papuani)
Berjiwa sosialis adalah yang haus akan perubahan pada tatanan hidup
rakyat atas dikurasnya energi.10% berbanding 90%lebih banyak memilih
jalan kapitalis daripada watak sosial,Negara ikut menuntut pada jalan
kapitalisme karena ada kelayakan hidup yang wajar disana,tapi tidak
merata.
Kekusaan yang berkehidupan elit itu karakter kapitalis,ini dimiliki sekelompok orang di Papua yakni;Para elit pemerintahan yang suka mengadu ke Jakarta minta Pemekaran dan Juga sekelompok orang yang sedang menarik nafas segar didunia swasta(pengusaha).mereka ini,pasti ada dalam golongan yang tidak memiliki simpati kepada rakyat dan apatis terhadap orang lain yang terbelakan.apalagi berjuang demi relasi hidup rakyat kecil yang derita"sangat tak mungkin".
Sehingga tanpa disadari orang Papua membendung kedua pola hidup yang bertolak balik,tentu sosialis dan kapitalis daerah.kapitalis daerah ini sedang dipiara rapih oleh negara secara central dari Jakarta,sedangkan sosialis yang benar-benar menjadi pelopor rakyat,bicara tentang hak2 rakyat yang ditindas menjadi bumeran dalam Negara.ini paradigma Negara terhadap kehidupan sosial di Papua.Paradigma ini lahir dari negara yang pada dasarnya sudah dikuasai ekonomi global sehingga kehidupan sosial menjadi krisis kebebasan,keadilan dan yang bernilai demokrasi.
Sistem adalah masalah di Papua,teori bernegara sampai dengan nilai demokrasi semua menjadi titik power bagi kapitalis secara global,kita sudah dibentuk dengan watak kapitalis ketimbang sosialis.
Negara selalu menjadi panutan dalam dunia kerja versi kapitalis dibanding kepedulian sosial.
Barangkali ini yang terjadi di Papua melalui sistem yang bodoh,semoga solidaritas gerakan anti kapitalis yang berawal organisasi kiri semakin kokoh dalam perlawanan.
(Mr.N)
Kekusaan yang berkehidupan elit itu karakter kapitalis,ini dimiliki sekelompok orang di Papua yakni;Para elit pemerintahan yang suka mengadu ke Jakarta minta Pemekaran dan Juga sekelompok orang yang sedang menarik nafas segar didunia swasta(pengusaha).mereka ini,pasti ada dalam golongan yang tidak memiliki simpati kepada rakyat dan apatis terhadap orang lain yang terbelakan.apalagi berjuang demi relasi hidup rakyat kecil yang derita"sangat tak mungkin".
Sehingga tanpa disadari orang Papua membendung kedua pola hidup yang bertolak balik,tentu sosialis dan kapitalis daerah.kapitalis daerah ini sedang dipiara rapih oleh negara secara central dari Jakarta,sedangkan sosialis yang benar-benar menjadi pelopor rakyat,bicara tentang hak2 rakyat yang ditindas menjadi bumeran dalam Negara.ini paradigma Negara terhadap kehidupan sosial di Papua.Paradigma ini lahir dari negara yang pada dasarnya sudah dikuasai ekonomi global sehingga kehidupan sosial menjadi krisis kebebasan,keadilan dan yang bernilai demokrasi.
Sistem adalah masalah di Papua,teori bernegara sampai dengan nilai demokrasi semua menjadi titik power bagi kapitalis secara global,kita sudah dibentuk dengan watak kapitalis ketimbang sosialis.
Negara selalu menjadi panutan dalam dunia kerja versi kapitalis dibanding kepedulian sosial.
Barangkali ini yang terjadi di Papua melalui sistem yang bodoh,semoga solidaritas gerakan anti kapitalis yang berawal organisasi kiri semakin kokoh dalam perlawanan.
(Mr.N)